Suamiku Perkasa. Bab 25

 


@Blacksugar

©Morfeus Publisher


Brakkkkk!!!

Dinda terkejut melihat kedatangan Luis yang tiba-tiba.

"Keluar kau." Teriak Dinda pada Luis. Ia kesal diganggu. Kesempatannya untuk merasakan senjata jumbo itu jadi hangus. 

"Kubilang keluar!" Dinda menjerit. 

Plakkk!

"Boss! Bangunlah! Apa Anda sudah gila? Sadar Boss sadar!" Luis terus saja menampar pipi Roy hingga memerah. 

Biarlah Tuannya akan memarahi dirinya sebab dengan sangat lancang berani menampar Roy. Luis benar-benar tak akan diam melihat Bossnya yang hampir saja digagahi Dinda. 

Melihat Roy masih terdiam saja, Luis memutuskan untuk menyiram wajah Roy dengan segelas air di atas nakas.

"Sadarlah Boss!" Teriak Luis. Roy tersentak, seolah kesadarannya datang kembali dan membuat dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. 

"Luis apa kau sudah gila?" Teriak Roy dengan mata nyalangnya.

Luis mengangguk  paham. "Boss, jika Boss ingin memecat saya, silahkan. Tapi dengan seluruh hormat, saya menampar bahkan menyiram Boss untuk memancing kesadaran Boss." Ujarnya menjelaskan.

"A-apa kau bilang?" Ekspresi terkejut memenuhi mimik wajah Roy. 

"Iya. Wanita  ini mencoba merayu Anda. Itu yang saya coba hentikan. 

Roy dengan langkah cepatnya menghampiri Dinda. 

Plakkk!!

Roy menampar Dinda dan menyuruh perempuan itu agar segera keluar dari ruangannya.

Luis yang melihat Bossnya hanya bisa geleng-geleng kepala. "Luis, terimakasih karena kau datang lebih cepat. Aku akan membunuh diriku sendiri jika wanita itu berhasil meyetubuhiku. Menjijikkan!" 

"Sudah tugas saya, Boss!" Ujar Luis menunduk. 

"Bagaimana perkembangan pencarian Gera? Apakah ada tanda-tanda?" 

"Maaf, Boss. Sejauh ini belum ada. Saya juga sudah menanyakan pada tetangga-tetangganya. Namun tak ada yang tahu pasti kemana wanita itu pergi." Luis sendiri bingung harus mencari Gera kemana. 

Bisa Luis lihat dengan jelas keterpurukan seorang Aroy ketika ditinggal oleh Gera. Belum pernah sebelumnya ia seperti ini. Entahlah, mungkin Tuannya sudah jatuh hati dan mengalah dengan egonya karena Gera. 

"Ge, aku harus cari kamu kemana lagi?" Cicit Roy namun masih terdengar oleh Luis. 

"Boss, saya permisi untuk melanjutkan mencari Nona Gera. Saya akan berusaha semaksimal mungkin." Roy mengangguk dan Luis segera keluar. Mau berlama-lama di dalam juga tak bisa. Ia tak tahu harus menghibur Bossnya dengan cara apa. 


***Bersambung

0 Comments