"Kariiin!" teriak Irene ketika melihat laporan di depannya yang amburadul. Sudah satu tahun Karina menjadi sekretarisnya, tetapi sama sekali tak ada perubahan. "Sudah kukatakan aku tak berbakat," jawab Karina acuh tak acuh. Dia juga sudah jemu kena…
"Boleh beli minyak seperempat, Bu?" Bu Narsih yang sejak tadi bengong langsung tersenyum sumringah. "Boleh, Bu Is. Ada lagi, Bu?" "Telurnya dua butir." Wanita itu dengan senang hati melayani. Bu Is kalau belanja memang sedikit-sedikit, t…
Jadi itu alasan kenapa ayahnya menemui bosnya hari ini? Pikir Karina begitu ibunya selesai bercerita. Jika saja Dokter Brian tidak menyentuh bahunya seolah-olah ingin menguatkan, Karina tak akan percaya dengan pengakuan ibunya dan menganggap semua itu hanya mimpi. Ibu…
"Saya berhak membenci siapa pun yang saya inginkan. Anda tidak memilki hak untuk mengatur hidup saya." Memang tidak. Keluh Santoso di dalam hatinya. Puluhan tahun dia mencari Irene dan ketika kini dia menemukannya, anak gadisnya itu telah banyak berubah. Seb…
"Tumben Bapak sudah wangi begini, Pak? Ada guru muda yang cakep, ya?" cetus Bu Narsih ketika melihat suaminya keluar dari kamar dalam keadaan wangi. Tak biasanya dia pakai parfum kalau mau pergi mengajar. "Ini kan parfumnya Ibu yang gak pernah dipakai.…
Bulir-bulir keringat Bu Narsih yang sejak pagi sibuk di toko kelontong miliknya yang tak seberapa besar terus menetes dari dahinya. Sejak pagi memang ramai orang-orang yang berbelanja kebutuhan dapur maupun sumur, tetapi begitu melongok ke dalam laci yang sering dia …
"Lembur kok gak bilang-bilang sih, Mas?" gerutu Karina ketika siang itu dilihatnya Adam muncul di ruang tamu yang jarang kedatangan tamu. "Aku masak sayur asem, sambel tomat, sama ikan asin kesukaan Mas Adam. Mas mau makan dulu?" "Batre Mas ha…
Untuk pertama kalinya Karina melihat wajah Irene begitu kusut, muram, dan masam. Dia seperti mayat hidup dengan wajah yang pucat seperti itu. "Silakan kopinya, Bu." Karina meletakkan secangkir kopi yang tadi dipesan oleh bosnya. Wanita yang sudah beberapa …
"Sadarlah, Mas. Aku Irene, bukan Karina," ucap Irene dengan nada dingin sedingin salju di kutub utara. Seketika itu juga Adam kembali ke kesadarannya. Ia menatap ke atas, melihat istri keduanya yang berwajah marah, tetapi matanya dipenuhi kepedihan. "I…
Karina tersenyum sinis ketika melihat toples gula di depannya. Dia meraih toples itu dan mulai menyendoki butiran putih ke dalam cangkir. "Diabetes diabetes dah lu!" gumam wanita itu yang sudah memasukkan sepuluh sendom teh gula dan satu sendok kopi. Setel…
"Jangan lanjutkan jika itu menyakitkan. Taukah kamu? Hatiku sakit setiap kali melihatmu menangisi laki-laki lain." Karina teringat kalimat itu lagi. Tepatnya, sudah seminggu terlewati sejak Brian mengucapkan kata-kata itu. Kata yang sederhana, tetapi membeka…
"Awww!" teriak Karina ketika pegawai salon kecantikan memenceti hidungnya. Katanya, di sana banyak sekali komedo bersarang dan membuat kulit Karina nampak kotor dan tidak sehat. Ingin sekali Karin mengumpat dan kabur dari sana, tetapi Ririn terus saja mereng…
"Gimana keadaan Karin, Pah?" tanya Rosmia pada suaminya yang baru saja selesai mengangkat telepon dari Brian. Pria itu mengatakan bagaimana kejadian di rumah Karina dan untuk sementara waktu, dia akan menjaga Karina di rumahnya. "Kata Brian, dia baik-b…
Brian bisa merasakan punggungnya yang basah karena air mata Karin. Dia juga merasakan bagaimana kuatnya wanita itu mencengkram bahunya. Tubuhnya ikut bergetar karena menahan sesuatu yang bergejolak pada dirinya. Oh, rasanya Brian ingin sekali membalikkan tubuhnya dan …
Business women, author, and content creator.
-Lomba Cerpen Terbaru Maret 2021- Para pemburu lomba cerpen gratis, angkat jempolnya! Ka…