3 Tipe Penulis Platform yang Bikin Jengkel!

Platform menulis
Pict: Visme.co

-3 Tipe Penulis Platform yang Bikin Jengkel- Sejak aktif menulis di platform dan mencoba beberapa platform buatan lokal maupun luar, ada beberapa jenis penulis yang hampir bisa ditemui di semua platform. Dan itu ... aaarrghhh! Bikin kesel sekaligus mikir. Kok ada ya tipe orang semacam itu?


Tipe Ngartis.

Penulis tipe Ngartis ini yang sering banget dialami oleh penulis-penulis pemula atau penulis yang sedang  mencari followers serta belum memiliki nama di platform. 

Ciri-ciri penulis tipe Ngartis ini adalah penulis yang minta follow tapi tidak mau follow back. 

"Kak, follow akunku, ya."

"Kak, vote novelku dan kasih bintang lima, ya?"

Baca juga : Cara Agar Blog Kita Banyak Pengunjung.

Contoh penggalan kalimat di atas adalah hal yang sering banget dijumpai. Well, sebelum kita meminta, bukankah lebih baik kalau kita memberi terlebih dahulu?

Tipe Habis Manis Sepah Dibuang.

Ini adalah tipe penulis yang tidak kalah menjengkelkan dengan yang pertama. Penulis semacam ini biasanya dia habis minta di follow dan dia follow back, beberapa saat kemudian dia langsung unfollow. Haduh, maunya apa ya orang begini?

Selain tipe follow-unfollow, ada juga penulis yang ada di friend list medsos kita yang dia itu gak pernah nyapa, tidak pernah ngobrol, dan minta dukungan untuk vote novel dia. Setelah kita baca, follow, vote, dia tidak melakukan hal sama (tipe Ngartis) dan kita dilupakan begitu saja. Kemudian, dia akan kembali lagi beberapa bulan mendatang kalau ada maunya. Tipe Habis Manis Sepah Dibuang ya akan begitu terus sampai ada hujan coklat menyelimuti ladang gandum.

Star Syndrom.

Kalau tipe ini, gak cuma bisa ditemui di platform menulis, ya. Tetapi, hampir bisa ditemui di kehidupan kita sehari-hari. Penulis yang merasa tulisannya sudah laris dan dibaca jutaan orang sehingga dia jarang sekali menyapa teman-teman sejawatnya atau malah para reader-nya. 

Padahal nih, ya. Yang namanya penulis gak bisa hidup sendirian. Dan belum tentu juga dia bakalan famouse di semua platform. Bisa jadi di platform A tulisannya memang laku keras namun di platform B, tulisannya tidak laku sama sekali. Kalau sudah begini, siapa juga yang rugi? Ya ... intinya adalah bangunlah relasi yang baik kepada sesama penulis maupun pembaca. (*)






1 Comments