Pict: Canva Premium |
Ditulis oleh: Maitra Tara
Promosi Lendir Penulis KBM yang Meresahkan- Hola, ketemu lagi dengan aku Maitra Tara. Sudah lama banget ya aku nggak nulis blog.
Pertama-tama, aku mau tanya nih gimana kabar Teman Cantik semua. Menjelang natal dan tahun baru, kira-kira kamu sudah punya rencana apa? Well, apa pun rencana kalian, pokoknya tetap jaga kesehatan, kecantikan, and yang gak kalah penting adalah stay healthy!
Seperti judulnya, kali ini aku bakalan membahas tentang cara promosi penulis KBM APP yang menurutku semakin meresahkan dan sangat menggangguku belakangan ini.
Kenapa aku secara spesifik membahas soal KBM APP? Pertama adalah karena untuk saat ini selain aku aktif menulis di Google Play Book, aku juga aktif menulis di KBM APP.
Alasan kedua adalah karena yang sering aku lihat promosinya adalah dari penulis KBM APP, bukan platform lain. So, aku ngerasa dua alasan itu saja sudah cukup bagiku untuk mencurahkan segala unek-unek di sini.
Oke, langsung ke main topic aja alasan kenapa aku bilang promosi lendir penulis KBM APP yang meresahkan.
Baca juga: Pengalaman Menulis Menggunakan Bantuan AI
2. Click bait
Bagi yang sudah lama terjun di dunia perkontenan, terutama di YT, tentu sudah tak asing dengan yang namanya click bait atau pancingan agar orang yang melihat judul yang kita tulis mau meng-klik, lalu membaca konten kita yang entah berupa video atau tulisan.
Nah, yang sedang trend di KBM APP sekarang adalah penulis menggunakan click bait untuk mempromosikan novel mereka.
Hal ini sebetulnya perlu diapresiasi karena sekarang penulis bukan hanya tahu tentang cara menulis, tetapi juga tahu, dan berusaha memasarkan novel yang telah mereka tulis.
Sayangnya, promosi novel ini tidak disertai dengan cara promosi yang elegan, tetapi justru ugal-ugalan, dan melanggar etika di masyarakat hingga bisa menimbulkan persepsi yang buruk terhadap platform menulis atau penulis itu sendiri.
Baca juga: Belajar Menulis Novel dari Anime
Contoh click bait yang lempeng:
Suamiku mengira aku akan terluka setelah dia menikah lagi, tapi ternyata dia salah! Aku justru bahagia setelah pengkhianatannya karena ....
Contoh click bait agak belok sedikit:
Saat baru pulang bekerja, aku mendengar suara desahan dari kamarku. Siapa yang sedang melakukan hal itu di kamarku?
Contoh click bait beloknya kebablasan (mungkin remnya blong):
Uhh, apemmu enak sekali! Menggigit dan menjepit! Tidak seperti punya istriku yang sudah longgar! Aku sampai keluar berkali-kali.
Apem= Meki, Me²k, Vagina
2. Gambar promosi yang meresahkan.
Yang namanya mempromosikan sesuatu untuk menaikkan harga jual, tentu saja penulis selaku pedagang/promotor, harus mencari gambar yang semenarik mungkin agar ketika calon pembaca melihat, mereka menjadi tertarik. Namun, seringkali penulis mengabaikan hal ini. Yang penting postingan ramai, banyak komentar, FYP, apa pun ditrabas.
Sangat sering aku menjumpai gambar yang terlalu fulgar dan diberi kata-kata dengan click bait yang ... uh, bikin panas! Jika hanya dilihat sekilas, tentu orang-orang yang melihat dan membaca gambar tersebut akan berpikiran bahwa itu adalah postingan prono (sengaja dibalik).
3. Gambar belok kebablasan+click bait belok kebablasan = Promosi Lendir.
Dari banyak kasus yang sering aku jumpai di sosial media terutama FB dan TT, banyak click bait yang hanya sebagai pancingan saja. Dengan kata lain, isi novel yang dipromosikan tersebut masih dibilang wajar. Aman. Namun, banyak juga yang aku jumpai apa yang ada di gambar dan click bait, adalah sesuatu yang mencerminkan isi tulisan yang dipromosikan.
Terus terang saat melihat kenyataan ini pun aku syok. Sama sekali tidak menyangka bahwa ada tulisan di KBM APP yang sampai seperti itu. Dan yang lebih membuatku seolah tak percaya lagi adalah mereka bukan penulis baru di KBM yang bukan hanya novelnya saja yang sudah banyak, tetapi jenjang pencapaian pun sudah tinggi.
Aku pribadi tidak masalah dengan tulisan yang berbau konten dewasa. Dengan catatan, penulis harus tahu tempatnya. Misalnya; jangan jadikan tulisan lendir itu sebagai bahan promosi di khalayak umum. Biarkan tulisan itu tetap menjadi eksklusif antara penulis dan pembaca yang membeli cerita tersebut. Supaya apa? Supaya stigma negatif yang sudah lama menempel di penulis KBM APP ini tidak semakin menjadi.
Alasan lainnya tentu saja untuk menjaga nama baik KBM APP itu sendiri beserta pendirinya. Seperti yang kita tahu, KBM dulunya adalah grup menulis yang identik dengan Bu Asma Nadia dan Pak Isa Alamsyah (grup FB di tahun 2015).
Beliau-beliau ini adalah penulis yang lempeng. Penulis novel islami. Tentu kurang elok kalau platform menulis yang mereka naungi kok terdapat novel-novel yang dipromosikan secara kurang elok. Hal ini tentu akan mengundang persepsi negatif terhadap pendiri KBM APP.
Oleh sebab itu, tentu sebagai penulis KBM APP yang menulis karyanya di sana, mendapatkan pundi-pundi rupiah dari sana, sudah menjadi kewajiban seorang penulis agar berusaha tetap menjaga nama baik KBM APP.
Di sisi lain, penulis juga harus selalu belajar menulis dan menulis dengan kaidah kepenulisan yang benar disertai promosi novel yang elok (belok dikit nggak apa-apa😁). Supaya apa? Supaya KBM APP tetap menjadi tempat yang nyaman untuk kita semua dalam menitipkan karya.
Kayaknya segitu aja karena tanganku sudah semutan. See you on my next opinion. See yaaah. (*)
0 Comments